Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Saturday 11 February 2012

Continueee

Hancurnya Yakjuj Makjuj dan seluruh isi alam menjadi sesuci salju dan melimpah ruahnya sumber rezeki dan kekayaan berkat doa Nabi Isa a.s.
Rasulullah s.a.w bersabda:- ”Maka hilanglah segala permusuhan dan benci-membenci di kalangan manusia dan hilanglah segala bisa dari keseluruhan binatang yang berbisa sehingga anak kecil memasukkan tangannya ke dalam mulut ular, maka ular itu tidak menggigitnya dan tidak ada apa-apa kemudharatan. Anak kecil boleh bermain dengan singa, bahkan serigala yang biasanya menerkam kambing akan terbalik seakan-akan menjadi anjing pemeliharanya. Bumi ini akan dipenuhi dengan keamanan dan keselamatan seperti mana dipenuhkan sesuatu bejana dengan air. Pendapat akan menjadi satu ( tiada perselisihan antara ummat) dan tidak disembah kecuali hanya Allah dan segala peperangan akan berhenti dan orang Quraisy kembali memegang tampuk kepimpinan (maksudnya kepimpinan Imam Mahdi)”
( Hadith Riwayat Ibnu Majjah)
Daripada Nawas bin Sam’an r.a. (dalam hadis yang panjang) berkata, bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda;-”Maka dikirim oleh Allah, Yakjuj dan Makjuj; mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi. Barisan depan mereka melalui Danau Tibris, lalu mereka minum air Danau itu sampai habis. Kemudian barisan terakhir lewat pula di situ, lalu mereka mengusapkan: “Sesungguhnya di sini dahulunya pernah ada air.” Nabi Isa a.s. dan rakan-rakannya terkepung (sehingga kekurangan makanan), sehingga seekor kepala sapi (kepala lembu) bagi masing-masing mereka, lebih berharga dari seratus dinar bagi setiap orang di hari itu. Maka berdoalah Isa a.s. dan rakan-rakannya (supaya Yakjuj Makjuj binasa). Lalu Allah mengirim penyakit hidung pada kenderaan Yakjuj Makjuj, maka di waktu pagi mereka semuanya mati sekaligus. Kemudian Nabi Isa a.s. dan rakan-rakannya turun dari bukit dan didapatinya tidak ada tempat terluang agak sejengkal, melainkan telah dipenuhi oleh bangkai busuk. Maka berdoalah Nabi Isa dan rakan-rakannya kepada Allah (supaya bangkai busuk itu hilang), lalu dikirim oleh Allah burung-burung sebesar unta, maka diangkutnya bangkai-bangkai itu dan dilemparkannya ke tempat yang dikehendaki Allah, kemudian Allah menurunkan hujan lebat, yang tidak membiarkan sebuah rumah pun yang dibuat dari tanah liat dan bulu unta, lalu dibasuhnya bumi sehingga bersih seperti kaca. Sesudah itu kepada bumi diperintahkan; “Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkatanmu!” Maka di masa itu, sekumpulan orang kenyang kerana memakan buah delima dan mereka dapat berteduh di bawah kulitnya. Rezeki mereka beroleh berkat, sehingga seekor unta bunting cukup mengenyangkan sekumpulan orang. Dalam keadaan demikian, ketika itu Allah mengirimkan angin melalui ketiak mereka. Maka diambilnya nyawa setiap orang beriman dan setiap orang Islam. Maka tinggallah orang-orang jahat, bercampur-baur seperti himar (tidak tahu malu). Maka di kala itu terjadilah kiamat.”
(Hadith Riwayat Muslim)
Daripada Abu Hurairah r.a. berkata, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, “Sesungguhnya, Allah swt akan mengutus angin (yang lembut) yang datang dari negeri Yaman. Angin itu lebih lembut dari sutera. Ia tidak melalui seseorang yang beriman, walaupun imannya hanya ada sebesar biji sawi kecuali ia akan mematikannya.”
(Hadith  Riwayat Muslim)

5 – Binatang yang dipanggil ‘Dabbah’ akan keluar berhampiran Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah S.w.t. Ia muncul di waktu dhuha dan akan berbicara kepada setiap manusia.
Binatang yang keluar sebagai tanda akan datangnya hari kiamat itu akan keluar dengan membawa cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa a.s. Kemudian memberi semacam tanda kepada wajah orang mukmin dengan menggunakan tongkatnya dan memberi cap pada hidung orang kafir, dengan menggunakan cincin itu, sehingga orang-orang yang ahli tamu sama berkumpul yang satu mengucapkan “Hai orang mukmin!” dan yang lain mengucapkan “Hai orang kafir!”
(Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)
Binatang itu akan keluar lalu memberi tanda kepada orang ramai di hidungnya. Orang-orang berkumpul ramai sekali, sehingga ada orang yang membeli binatang tersebut, pembeli itu ditanya: “Dari siapakah engkau membeli binatang ini?” Jawabnya: “Dari orang yang dicap hidungnya.”
(Riwayat Ahmad)

No comments:

Post a Comment